HSI08 ~ Halaqah 07 dari 25 - Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 5. Skip to main content. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted. HSI 08 ~ Halaqah 07 Dari 25 Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 5 Audio Preview
SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH Halaqah 19 Kitab Al-Qurān Bagian 5 السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab Al-Qurān Bagian 5”. Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Qurān yang telah berlalu menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Qurān. Oleh karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allāh yang telah menurunkan kepada kita. Dan diantara cara bersyukurnya adalah menunaikan hak-hak Al-Qurān. Dan diantara hak-hak Al-Qurān HAK 1 MEMBACANYA DENGAN TARTIL Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا “Dan hendaklah engkau mentartil Al-Qurān dengan sebenar-benar tartil.” QS Al-Muzzammil 4 ⇒ Mentartil artinya ✓Membaca dengan pelan. ✓Membaca huruf-hurufnya dengan baik dan dengan memperhatikan • ⑴ Tempat-tempat wakaf berhentinya. • ⑵ Panjang pendeknya. Sebagaimana dahulu Nabi shallallāhu alayhi wa sallam membacanya. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ “Orang yang mahir membaca Al-Qurān bersama malaikat-malaikat yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al-Qurān sedangkan dia masih terbata-bata ketika membacanya dan susah baginya maka dia mendapatkan 2 pahala.” HR Bukhāri dan Muslim ⇒ Dua pahala tersebut maksudnya adalah • Pahala membaca Al-Qurān. • Dan pahala kesulitan yang dia alami. Hendaknya seorang Muslim dan Muslimah; ⑴ Mempelajari ilmu tajwid dari seorang guru yang mumpuni dengan niat supaya bisa membaca Al-Qurān tersebut sebagaimana dibaca oleh Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam. ⑵ Mempraktekkannya dengan sering membaca Al-Qurān sehingga semakin mahir dia di dalam membaca Al-Qurān. Dan di dalam sebuah hadits Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qurān dan mengajarkannya.” HR Bukhāri Dan diantara hak Al-Qurān adalah HAK 2 MENGHAFALNYA Menghafal seluruh Al-Qurān bukanlah sebuah fardhu ain bagi seorang Muslim, yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya. Namun, tentunya sebuah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim dan Muslimah ketika Allāh memilih qalbunya dari sekian banyak qalbu untuk menghafal Al-Qurān Kalāmullāh Rabbul ālamīn, membacanya kapan dia kehendaki. ⇒ Dan semakin banyak dia menghafal tentunya semakin utama. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا الظَّالِمُونَ “Bahkan dia adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim.” QS Al-Ankabūt 49 ◆ Dan hendaklah seorang yang menghafal Al-Qurān memuraja’ah mengulang-ulang terus apa yang sudah dia hafal. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda تَعَاهَدُوْا هَذَا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ اْلإِبِلِ فِي عُقُلِهَا “Hendaklah kalian mengulang-ulang Al-Qurān, maka demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya sungguh Al-Qurān lebih mudah terlepas yaitu dari qalbu seseorang daripada terlepasnya unta dari ikatannya.” HR Muslim ◆ Selain itu, hendaknya orang yang menghafal Al-Qurān memperdengarkannya di hadapan Syaikh yang mumpuni dan meninggalkan kemaksiatan karena kemaksiatan dengan berbagai bentuknya memperburuk dan mempersulit hafalan Al-Qurān. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Abdullāh Roy, Di kota Al-Madīnah ═════════ ❁🔹❁ ═════════
EbookHSI 5 : Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir . Ebook HSI 6 : Silsilah Beriman Kepada Malaikat (belum dibuat) Assalamu'alaykum knp halaqah 3,4,6,7,8,9,10 tidak dapat di downlod ya? Reply. Unknown mod. 3 Februari 2018 14.12. iya saya juga sudah coba. Reply. Symblemine mod. 6 Juni 2018 02.44.
Download audio السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil.” Diantara dosa yang berbahaya bagi kehidupan seorang hamba di akhirat adalah Pertama, Dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya. Bid’ah secara istilah syari’at adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai syari’at. Dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa ta’āla. Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek. Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam bersabda ﻭَﺷَﺮُّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ﻭَﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔ “Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.” HR Muslim Orang yang melakukan bid’ah ✓Seakan-akan menganggap agama yang dibawa oleh Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam belum sempurna. ✓Seakan-akan dia telah menuduh Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam mengkhianati risalah Allah Subhanahu wa ta’āla. Pelaku bid’ah menganggap dirinya berada di atas petunjuk, sehingga sulit dia untuk mendapatkan hidayah kecuali orang yang Allah Subhanahu wa ta’āla rahmati. Diantara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba, Kedua adalah dosa-dosa besar yaitu semua dosa-dosa yang diancam pelakunya dengan hukuman di dunia atau laknat dari Allah atau amarah dari Allah Subhanahu wa ta’āla atau diancam dengan neraka. Seperti berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak dan lain-lain. Ketiga, Dosa-dosa kecil. Yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-dosa besar, seperti melihat kepada aurat wanita yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab, diantaranya adalah apabila dilakukan secara terus menerus tanpa melakukan taubat kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla. Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam bersabda ﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤَﻘَّﺮَﺍﺕِ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏِ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻦَّ ﻳَﺠْﺘَﻤِﻌْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻬْﻠِﻜْﻨَﻪُ “Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya.” HR Imam Ahmad Dosa berupa kedzoliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan menjadi penyesalan di hari kiamat apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبالله التوفيق والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Saudaramu, Abdullah Roy Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy. Post navigation
السلامعليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-19 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang "Kitab Al-Quran Bagian yang Kelima" Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu menunjukkan tentang
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 7 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 5 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5”. Diantara cara beriman dengan para Rasul Allah adalah 7⃣ Waspada dari ghuluw atau berlebihan terhadap para Rasul alaihimussalam, seperti menganggap beliau mengetahui yang ghaib atau mensifati beliau dengan sifat-sifat ketuhanan dan Allah azza wajalla telah melarang ahlul kitab dari sikap ghuluw dengan firman-Nya, يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ… “Wahai ahlul kitab janganlah kalian berlebih-lebihan di dalam agama kalian dan janganlah kalian berkata atas nama Allah kecuali kebenaran. Sesungguhnya Isa bin Maryam adalah Rasulullah dan kalimat-Nya yang dia lemparkan kepada Maryam dan dia adalah Ruh dari-Nya maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian katakan Tuhan itu tiga… ” QS An-Nisa’ 171 🌟 Dan Rasulullah ﷺ telah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka. Beliau ﷺ bersabda, لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ. ”Janganlah kalian memujiku dengan berlebihan, sebagaimana orang-orang Nashrani berlebih-lebihan di dalam memuji Ibnu Maryam, sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” [Hadits Shahih riwayat Al Imam Al Bukhori] 🌟 Dan diantara bentuk ghuluw orang-orang Nashrani adalah mengatakan Isa anak Allah, orang Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah. Allah berfirman وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ “Telah berkata orang-orang Yahudi bahwa Uzair adalah anak Allah dan berkata orang-orang Nashrani bahwa Al Masih adalah anak Allah. Demikianlah ucapan-ucapan mereka dengan mulut-mulut mereka, mereka menyamai ucapan orang-orang yang kafir sebelum mereka, Allah melaknat mereka, lalu bagaimana mereka berpaling?” [QS At-Tawbah 30] 🌟 Padahal para Rasul alaihimussalam tidak memiliki sedikit pun sifat Rububiah dan Uluhiyah, yaitu sifat-sifat Ketuhanan. Mereka tidak mengetahui yang ghaib kecuali setelah diberi tahu oleh Allah azza wajalla. Allah berfirman عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ… “Dialah Allah yang mengetahui perkara yang ghaib maka tidaklah Dia menampakkan perkara yang ghaib kepada siapapun, kecuali orang yang Allah ridhai dari kalangan para Rasul.” [QS Al-Jinn 26-27] 🌟 Dan mereka juga tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorot kecuali dengan kehendak Allah. Allah berfirman قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ “Katakanlah aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat dan mudhorot kecuali apabila Allah menghendaki dan seandainya aku mengetahui perkara yang ghaib niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan tentunya aku tidak akan ditimpa kejelekan. Tidaklah aku kecuali sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.” [QS Al-A’raf 188] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍
Halaqah05; HSI 05 - 75 Al-Jannah dan Kenikmatannya Bagian 5. By. Ganes Aryudha - July 19, 2019. 0. Facebook. Twitter. Google+. Pinterest. WhatsApp. RELATED ARTICLES MORE FROM AUTHOR. HSI 05 - 80 Manfaat Mempelajari Iman Kepada Hari Akhir. HSI 05 - 79 Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka.
HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari AkhirHalaqah 7 Kematianالسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاتهالحمد لله والصلاة و السلام على رسول اللهHalaqah yang ke-7 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kematian”.Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari adalah ciptaan Allah Subhānahu wa Ta’āla untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian berfirman ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ۗ“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” QS Ali Imran 185Seseorang tidak mengetahui kapan dan di mana dia akan apabila datang maka kematian tersebut tidak bisa mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi shallallāhu alayhi wa dengan mengingat mati, seseorang✓Lebih khusyu di dalam beribadah.✓Bersegera bertaubat.✓Dan tidak lalai dengan kenikmatan dunia yang fana shallallāhu alayhi wa sallam bersabdaﺃَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﺫِﻛْﺮَ ﻫَﺎﺫِﻡِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺍﺕِ“Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan.” Hadits riwayat Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Al Albani “hasan shahih”Harapan setiap Muslim adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan taat kepada Allah, caranya adalah⑴ Dengan berdo’ Dan menjaga ketaatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla selama dalam sebuah hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya◆ Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila menghendaki kebaikan bagi seseorang hamba maka akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan lā ilāha shallallāhu alayhi wa sallam bersabdaﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺁﺧﺮ كلامه ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ“Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah lā ilāha illallāh maka dia akan masuk ke dalam surga.” Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullahKecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa diiringi dengan taubat, dikhawatirkan akan menjadi sebab sūul Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan yang bisa kita عليكم ورحمة اللّه وبركاتهSaudaramu,Abdullah RoyMateri audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy.
Halaqahyang ke-5 dari Silsilah Mengenal Allāh berjudul "Mengenal Allāh Sebagai Satu-satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah." Apabila Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, maka manusia dituntut untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allāh.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah “Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya” Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh yang telah Allāh dan Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alayhima salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ “Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” Surat Al-A’la 19 Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud alayhis salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ”Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur” Surat An-Nisa 163 At Taurat yang diturunkan kepada Musa alayhis salam Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alayhis salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ ”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur’an dengan haq membenarkan apa yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan at Taurat dan Injil” Surat Al-Imran 3 Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ Allāh berfirman شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ “Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ” Surat Al-Baqarah 185 Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ “Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil” Surat Al-Hadid 25 Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah *Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy
32Halaqah 03- Wahyu - 06:15. 33 Halaqah 04- Bahwasannya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah - 04:34. 34 Halaqah 05- Beriman dengan nama-nama Kitab Allah yang kita ketahui namanya - 03:40. 35 Halaqah 06- Shuhuf Ibrahim - 06:05. 36 Halaqah 07 - Shuhuf Musa dan Kitab Az Zabuur - 04:32.
Selasa, 10 September 2019 Halaqah Silsilah Ilmiah HSIBelajar Tauhid Halaqah 7 Termasuk Syirik Memakai Jimat Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh. Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Belajar Tauhid “Termasuk Syirik Memakai Jimat”. Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla adalah Dzat yang memberi manfaat dan mudharat. Kalau Allāh menghendaki untuk memberikan manfaat kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya. Demikian pula sebaliknya, ketika Allāh menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa menolaknya. Keyakinan tersebut melazimkan seorang Muslim untuk hanya bergantung kepada Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla semata. Dan merasa cukup dengan Allāh dalam usaha mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat, seperti dalam mencari rejeki, mencari keselamatan, mencari kesembuhan dari penyakit dan lain-lain. Tidak bergantung sekali-kali kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafaq, susuk dan lainnya. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ ’’Barangsiapa yang menggantungkan tamīmah yaitu jimat dan yang semisalnya maka sungguh dia telah berbuat syirik”. Ahmad dan dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab perantara saja maka hal tersebut termasuk syirik kecil, karena telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab. Padahal, yang berhak untuk menentukan sesuatu itu sebagai sebab atau tidak adalah Dzat yang menciptakan yaitu Allāh. Dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan karena dosa syirik kecil tetap lebih besar daripada dosa-dosa besar, seperti doza zina, dosa membunuh dan lain-lain. Kemudian apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan memberikan mudharat maka ini termasuk syirik besar, yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam. Semoga Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla memudahkan kita dan saudara-saudara kita untuk meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati kita dan mereka hanya kepada Allāh. Bersambung.....
Disampaikanoleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh. Belajar Tauhid adalah tentang taubat dari kesyirikan. Orang yang berbuat syirik dan meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allah, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni. Namun, apabila ia bertaubat sebelum meninggal maka, Allah akan mengampuni dosanya sebagaimanapun besar dosa tersebut.
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 6 Shuhuf Ibrahim 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 SHUHUF IBRAHIM السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Shuhuf Ibrahim” 📙 Shuhuf adalah jama’ dari shahīfah صَحِيْفَةٌ artinya adalah sesuatu yang digunakan untuk menulis di dalamnya. 📙 Shuhuf Ibrahim adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim alayhissalām. Allah berfirman صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى “Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa.” QS Al-A’la 19 Dan Allāh Juga berfirman أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى ٣٦ وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى ٣٧ “Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada dalam Shuhuf Mūsā dan juga Ibrāhīm yang telah menyempurnakan.” QS An-Najm 36-37 Allah telah mengisyaratkan Shuhuf Ibrahim ini di dalam firmanNya قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ “Katakanlah oleh kalian; Kami beriman dengan Allāh dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm.” QS Al-Baqarah 136 Shuhuf Ibrahim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhān. Rasūlullāh ﷺ bersabda أنزلت صحف إبراهيم عليه السلام في أول ليلة من رمضان “Telah diturunkan Shuhuf Ibrāhīm alayhissalām pada malam yang pertama di bulan Ramadhān.” HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh ➡ Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya, namun diketahui sebagian kandungannya. Allah berfirman أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى ٣٦ وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى ٣٧ أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ٣٨ وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى ٣٩ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى ٤٠ ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى ٤١ وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى ٤٢ وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى ٤٣ وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا ٤٤ وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى ٤٥ مِنْ نُطْفَةٍ إِذَا تُمْنَى ٤٦ وَأَنَّ عَلَيْهِ النَّشْأَةَ الْأُخْرَى ٤٧ وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى ٤٨ وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَى ٤٩ وَأَنَّهُ أَهْلَكَ عَادًا الْأُولَى ٥٠ وَثَمُودَ فَمَا أَبْقَى ٥١ وَقَوْمَ نُوحٍ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا هُمْ أَظْلَمَ وَأَطْغَى ٥٢ وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى ٥٣ فَغَشَّاهَا مَا غَشَّى ٥٤ “Apakah belum dikabarkan kepadanya tentang apa yang ada di dalam Shuhuf Mūsa dan Ibrāhīm yang telah menyempurnakan? Yaitu bahwasanya sebuah jiwa tidak menanggung dosa jiwa yang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tidak memiliki kecuali apa yang dia usahakan. Dan bahwasanya usaha dia akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian dibalas dengan balasan yang paling sempurna. Dan bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan. Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang dipancarkan. Dan bahwasanya atas-Nyalah penciptaan yang lain yaitu kebangkitan. Dan bahwasanya Dia yang memberikan kecukupan dan menjadikan ridha. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb bagi Asy-Syi’ra yaitu nama sebuah bintang yang disembah. Dan bahwasanya Dialah yang menghancurkan kaum Ād yang pertama. Demikian pula Tsamūd. Maka Dia tidak menyisakan. Dan juga kaum Nūh sebelumnya. Sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka. Dan negeri-negeri kaum Lūth yang telah Allāh hancurkan. Maka Allāh menimpakan atas negeri itu adzab besar yang menimpanya.” QS An-Najm 36-54 Allah juga berfirman قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى ١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى ١٥ بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ١٦ وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى ١٧ إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى ٨ صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى ١٩ “Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat nama Rabbnya kemudian shalat. Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia. Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Shuhuf yang terdahulu, yaitu Shuhuf Ibrāhīm dan Mūsa.”QS Al-A’la 14-19 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍
ckG4. f2agx2ncpd.pages.dev/351f2agx2ncpd.pages.dev/128f2agx2ncpd.pages.dev/335f2agx2ncpd.pages.dev/325f2agx2ncpd.pages.dev/116f2agx2ncpd.pages.dev/301f2agx2ncpd.pages.dev/322f2agx2ncpd.pages.dev/155f2agx2ncpd.pages.dev/361
hsi 7 halaqah 5